Selasa, 12 Maret 2013

Muhasabah Diri



MUHASABAH

Muhasabah bukanlah kata yang asing untuk telinga kaum muslimin. Kata muhasabah semakin dekat dan akrab karena para dai selalu mengajak umatnya untuk melakukan muhasabah. Mereka mempergunakan waktu seperti pada malam akhir tahun, sekaligus menyambut awal tahun Hijriah. Namun apa sih sebenarnya muhasabah itu ???
Muhasabah dapat diartikan sebagai perenungan diri untuk menghitung apa yang elah kita lakukan ebelum Allah SWT menghisab amal kita pada Hari Pembalasan. Merenung, melakukan introspeksi, mawas diri kemudian melakukan perbaikan, dan peningkatan prestasi semaksimal mungkin.
Didalam sebuah Hadits Rasulullah SAW bersabda  :
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)
Hadits di atas menggambarkan urgensi muhasabah (evaluasi diri) dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhaan Rab-nya.
Perenungan disini bukan hanya sekedar merenung kemudian berhenti dan menganggap selesai sudah semua urusan. Belum, ini merupakan bagian dari proses menjadi pribadi unggul. Merenung untuk melakukan koreksi, perbaikan, dan peningkatan prestasi.
Setiap Manusia yang hidup di Dunia toh akan meninggal dunia, untuk itu kita harus mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob :
"Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak"
Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawabannya diakherat kelak.
Muhasabah begitu penting bagi kita, setiap segala sesuatu yang kita lakukan di dunia yang ana ini, akan di investasikan untuk bekal di akhirat, nah terkdang manusia khilaf akan perbuatannya yang merupakan cirri umum pada diri manusia. Melakukan perbuatan yang secara tidak disengaja menyakiti orang lain atau menyakiti diri sendiri. Untuk itu setidaknya kita melakukan Muhasabah diri yang sama dengan UAS dll.
#Semoga kita lulus dengan nilai yang cukup untuk menuntun kita ke Syurga Allah SWT
Sumber:
Bachrun, S. (2011). Manajemen Muhasabah Diri. Bandung: Mizania